Mohisme dicetuskan oleh Mo Tzu (479-381 SM). Mohisme sangat
mirip dengan Utilitarianisme.
Utilitarianisme berpandangan bahwa tolak ukur kebaikan adalah kegunaan dari
sesuatu tersebut. Semakin berguna maka semakin baik.
Mo Tzu menerapkan prinsip yang dia namai Cinta Universal
(Chien Ai). Berbeda dengan Konfusius, Mo Tzu menegaskan kita harus medahulukan
orang lain dari pada orang tua. Agar Cinta Universal terwujud, maka harus di
terapkan 2 sanksi yaitu sanksi negara dan sanksi agama. Sanksi negara mengatur
dalam hal hidup bernegara. Sedangkan sanksi agama mengatur dalam hal yang
berkaitan dengan Tuhan. Mo Tzu juga berpandangan bahwa Tuhan memiliki sifat
Cinta Universal.
Dalam urusan pemerintahan, Mo Tzu berpandangan pemerintah
harus demi warga. Akan tetapi pemerintahan diserahkan kepada orang orang yang
cakap dibidangnya. Dia melandasi argumennya dengan silsilah raja Yao-Shun-Yu,
yang menerapkan sistem pemerintahan demi warga.
Dalam hal menciptakan perdamaian, Mo Tzu berpendapat
terdapat 2 cara untuk meciptakan perdamaian yaitu secara persuasif dan
defensif. Persuasif berarti mengajak untuk mengikuti Cinta Universal. Sedangkan
defensif berarti mempertahankan eksistensi Cinta Universal dengan menggunakan sanksi-sanksi
yang telah di jelaskan sebelumnya.
Menurut Mo Tzu, Emosi haruslah ditekan dan dibuang
jauh-jauh. Sehingga hidup haruslah rasional dan efektif. Berbeda dengan
konfusianisme, justru Mohisme menganggap musik itu hal yang sia-sia dan upacara
adat adalah hal yang kuno maka keduanya dibuang jauh-jauh.
Menurut Mo Tzu, setiap orang harus meniru atasannya hingga
mencapai puncak. Contoh: Warga negara harus meniru mentri, mentri harus meniru
raja, raja harus meniru Tuhan. Tuhan merupakan puncak.
Sementara itu, Mo Tzu berkata bahwa Demokrasi itu tidak
baik. Ini di karenakan tidak semua orang
cakap. Maka hanya beberapa orang saja atau yang cakap saja yang boleh
berkecimpung dalam bidang yang dikuasainya.
Yang terakhir untuk masalah nilai kebenaran, Mo Tzu berpandangan
kebenaran itu harus mencakup 3 syarat. Pertama adalah Koheren atau memiliki
dasar yang kuat. Kedua adalah Koresponden atau sudah banyak orang yang setuju.
Ketiga adalah Pragmatis atau bisa diterapkan.
Sekian artikel dari saya, semoga dengan artikel di atas
teman-teman dapat mengerjakan UAS dengan lancar. Good Luck!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar