Catatan Filsafat

WEBSITE BERISI CATATAN DAN ANALISIS TENTANG FILSAFAT, ILMU, PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, POLITIK, SOSIAL, BUDAYA, AGAMA, NILAI, DAN ETIKA
BY MUHAMMAD QATRUNNADA AHNAF
A.K.A. MQAHNAF

Full width home advertisement

Esai

Puisi

Post Page Advertisement [Top]


Mohisme dicetuskan oleh Mo Tzu (479-381 SM). Mohisme sangat mirip dengan  Utilitarianisme. Utilitarianisme berpandangan bahwa tolak ukur kebaikan adalah kegunaan dari sesuatu tersebut. Semakin berguna maka semakin baik.

Mo Tzu menerapkan prinsip yang dia namai Cinta Universal (Chien Ai). Berbeda dengan Konfusius, Mo Tzu menegaskan kita harus medahulukan orang lain dari pada orang tua. Agar Cinta Universal terwujud, maka harus di terapkan 2 sanksi yaitu sanksi negara dan sanksi agama. Sanksi negara mengatur dalam hal hidup bernegara. Sedangkan sanksi agama mengatur dalam hal yang berkaitan dengan Tuhan. Mo Tzu juga berpandangan bahwa Tuhan memiliki sifat Cinta Universal.

Dalam urusan pemerintahan, Mo Tzu berpandangan pemerintah harus demi warga. Akan tetapi pemerintahan diserahkan kepada orang orang yang cakap dibidangnya. Dia melandasi argumennya dengan silsilah raja Yao-Shun-Yu, yang menerapkan sistem pemerintahan demi warga.

Dalam hal menciptakan perdamaian, Mo Tzu berpendapat terdapat 2 cara untuk meciptakan perdamaian yaitu secara persuasif dan defensif. Persuasif berarti mengajak untuk mengikuti Cinta Universal. Sedangkan defensif berarti mempertahankan eksistensi Cinta Universal dengan menggunakan sanksi-sanksi yang telah di jelaskan sebelumnya.

Menurut Mo Tzu, Emosi haruslah ditekan dan dibuang jauh-jauh. Sehingga hidup haruslah rasional dan efektif. Berbeda dengan konfusianisme, justru Mohisme menganggap musik itu hal yang sia-sia dan upacara adat adalah hal yang kuno maka keduanya dibuang jauh-jauh.

Menurut Mo Tzu, setiap orang harus meniru atasannya hingga mencapai puncak. Contoh: Warga negara harus meniru mentri, mentri harus meniru raja, raja harus meniru Tuhan. Tuhan merupakan puncak.

Sementara itu, Mo Tzu berkata bahwa Demokrasi itu tidak baik. Ini di karenakan  tidak semua orang cakap. Maka hanya beberapa orang saja atau yang cakap saja yang boleh berkecimpung dalam bidang yang dikuasainya.

Yang terakhir untuk masalah nilai kebenaran, Mo Tzu berpandangan kebenaran itu harus mencakup 3 syarat. Pertama adalah Koheren atau memiliki dasar yang kuat. Kedua adalah Koresponden atau sudah banyak orang yang setuju. Ketiga adalah Pragmatis atau bisa diterapkan.


Sekian artikel dari saya, semoga dengan artikel di atas teman-teman dapat mengerjakan UAS dengan lancar. Good Luck!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib