Aristoteles memiliki banyak karya. Itulah mengapa dia sering
dijuluki manusia ensiklopedi. Dia berkarya dalam bidang logika,
metafisika-fisika, politik, Ilmu alam, karya seni, dan sejarah.
Dalam bidang Ilmu alam, sumbangsih Aritoteles adalah metode
klasifikasi. Metode ini mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara
sistematis. Sekarang sudah dikembangkan menjadi klasifikasi makhluk hidup yang
sains pergunakan sekarang yaitu kingdom, family, genus, dll.
Berbeda dengan Plato, Aristoteles berpandangan bahwa materi
adalah yang tertinggi. Yang eksis adalah materi. Semua materi bergerak menuju
satu tujuan. Materi tak dapat bergerak dengan sendirinya. Harus terdapat
penggerak. Namun penggerak itu membutuhkan penggerak lainnya hingga sampai
kepada ujungnya yaitu penggerak pertama (causa prima). Penggerak pertama itu
tidak digerakkan oleh yang lain namun menggerakkan yang selanjutnya. Penggerak
pertama ini disebut Theos yang sekarang diartikan Tuhan.
Logika Aristoteles adalah suatu sistem penalaran deduktif.
Namun, untuk penelitian ilmiah dia pun menyadari pentingnya observasi,
eksperimen, dan penalaran Induktif. Salah satu sumbangsih Aristoteles dalam
logika adalah Silogisme. Silogisme merupakan penarikan kesimpulan secara
deduktif dari dua kebenaran yang telah diketahui. Contoh:
-Semua Yang Berputing Susu adalah Mamalia
-Semua Manusia adalah Yang Berputing Susu
-Maka, Semua Manusia adalah Mamalia
Dalam bidang politik, Aristoteles mempunyai pandangannya sendiri.
Menurutnya bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari demokrasi dan
monarki. Ini mungkin disebabkan pada zamannya dia melihat monarki dan demokrasi
sebagai hal yang terlalu ekstrim. Dan dia mencoba menggabungkan konsep
Demokrasi dan Monarki agar menjadi seimbang.
Aristoteles berpandangan bahwa metode empiris adalah satu
satunya hal untuk mendapatkan pengetahuan baru. Pengetahuan dibangun dari
pengamatan dan pengelihatan. Lalu, Keindahan adalah keseimbangan dari ukuran
material yang hanya bisa dinilai secara empirisme.
Karya seni adalah perwujudan artistik yang merupakan hasil
dari katarsis dengan bentuk yang estetis. Katarsis disini adalah pengungkapan
kumpulan perasaan yang dicurahkan keluar tubuhnya. Kumpulan perasaan ini keluar
disertai dorongan normatif. Dorongan normatif memberi wujud khusus pada
perasaan tersebut. Wujud tersebut ditiru dari apa yang ada dikenyataan.
Menurut Aristoteles, sejarah adalah sestem yang meneliti
kejadian sejak awal dalam bentuk kronologi. Dalam beberapa kesempatan, dia juga
mendefinisikan sejarah sebagai peristiwa dimasa lalu yang mempunyai bukti yang
kongkrit seperti catatan dan rekaman.
Semoga dengan artikel di atas, teman teman bisa mengerjakan
ujian dengan lancar. Good Luck!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar