Pendahuluan
Memang, cukup sulit untuk memahami
istilah di dalam filsafat. Bahkan istilah filsafat itu sendiri pun sulit untuk
didefinisikan. Ini dapat dilihat dari ahli filsafat yang memiliki perbedaan
pendapat antara yang satu dengan yang lain. Pada kesempatan ini, kita akan
membahas istilah filsafat menurut beberapa filsuf yang berada pada daerah kekuasaan
Islam.[1]
Pembahasan
Al-‘Amiri
Menurut beliau, filsafat adalah
hikmah yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Menurutnya juga terdapat 7
filsuf Yunani yang merupakan ahli hikmah (Al-Hukama’
As-Sab’ah) yaitu: Thales, Solon, Pittacus, Bias, Cleobulus, Myson, dan
Chilon.
Al-Kindi
Falsafah merupakan Hubb Al-Hikmah (Cinta Kearifan).
Kearifan disini bisa diartikan sebagai usaha mempelajari hakikat sesuatu
sebatas kemampuan manusia. Dan, bisa juga diartikan sebagai usaha untuk
mengenali diri. Usaha tersebut dilakukan secara teoritis dalam mencari
kebenaran (hakikat), lalu diikuti dengan tindakan praktis atau menerapkannya.
Ibn-Sina
Hikmah adalah sempurnanya jiwa
karena bisa menangkap kebenaran dan menyatakannya dengan pikiran serta
perbuatan. Dari definisi Hikmah tersebut beliau menyimpulkan bahwa filsafat
adalah alat untuk menangkap kebenaran dan menyatakannya dengan pikiran serta
perbuatan dan secara tidak langsung menyatakan bahwa filsafat adalah alat untuk
mendapatkan kesempurnaan jiwa (hikmah). Lalu, setelah mencapai hikmah maka kita
akan mendapatkan kebaikan yang berlimpah.
Al-Ghazali
Beliau mengkritik filsuf sebelumnya
yang menyamakan antara hikmah dan filsafat. Menurutnya, filsafat adalah kata
serapan dari bahasa Yunani. Sehingga definisinya sama dengan definisi menurut
bahasa Yunani. Lalu, dia menegaskan bahwa definisi hikmah adalah syariat.[2]
Ikhwan
As-Shafa
Filsafat berangkat dari rasa cinta
terhadap ilmu. Kemudian berpuncak pada perkataan dan perbuatan berdasarkan
pengetahuannya. Menurutnya pula, filsafat adalah ulum al-awa’il yang berarti ilmunya para perintis. Maksud Ilmu
disini adalah ilmu yang berasal dari peradaban Islam seperti: India, Persia,
Yunani, dan Romawi. Contoh bentuk dari ilmu tersebut adalah seperti: logika,
matematika, astronomi, dan lain sebagainya.
Penutupan
Semoga dengan artikel ini,
pengetahuan pembaca akan semakin bertambah. Namun, tetap jangan mudah percaya
dengan pemikiran orang. Cobalah untuk selalu kritis agar semakin bijaksana
dalam memandang sesuatu, terutama dalam hal pemikiran.
[1] Maksud Islam disini adalah
daerah yang menjadi daerah kekuasaan kerajaan Islam pada zamannya. Sekitar abad
9-12 masehi.
Makasih atas infonya..
BalasHapusKembali kasih.
HapusKembali kasih.
Hapus