Bismillahirahmanirrahim, mari kita berpolitik.
Melepas kejujuran, membuang keadilan, dan menafikkan kebaikan.
Menghina arti dari teman, dan tidak percaya pada siapapun.
Bicara yang tegas, berisi atau tidak itu tak jadi soal.
Belajar membodohi sebelum dibodohi, memutar balik fakta, menyucikan dan menyembah uang Yang Maha Kuasa.
Menghina arti dari teman, dan tidak percaya pada siapapun.
Bicara yang tegas, berisi atau tidak itu tak jadi soal.
Belajar membodohi sebelum dibodohi, memutar balik fakta, menyucikan dan menyembah uang Yang Maha Kuasa.
Menusuk dari belakang bukan masalah, menjilat ludah sendiri tak usah lagi malu.
Rapat paripurna, memakai jas, membawa mobil ferarri, memakai jam pabrikan rolex.
Merubah undang-undang agar sesuai dengan kepentingan partai dan hasrat besar diri menjadi raja di negeri yang penuh akan tambang.
Rapat paripurna, memakai jas, membawa mobil ferarri, memakai jam pabrikan rolex.
Merubah undang-undang agar sesuai dengan kepentingan partai dan hasrat besar diri menjadi raja di negeri yang penuh akan tambang.
Masa bodo persoalan rakyat, peduli setan akan pendidikan, omong kosong perbaikan ekonomi.
Oh... Tuhan Yang Maha Perkasa, bolehkah Aku menggantikkan-Mu menjadi Tuhan?
Manusia yang senantiasa bersenggama dengan kata dan cara.
Tuhan Yang Maha Perkasa, dan wanita penyuka make up dan lipstik buatan Amerika.
Untuk apalagi berpolitik tetapi tak ada cinta?
Gandhi telah lama disebut fakir oleh Churchill, tetapi ahimsa dan swadesi tidak pernah Ia lupakan, tertanam jauh di lubuk hati.
Bukan saja ada dosa di gedung pantat Senayan, Jakarta, di kampus kerakyatan yang bunderannyapun politik nir-cinta terjadi juga.
Kampus biru ini telah tercemar bau gabah, dan anjing-anjing dan tikus-tikus gorong-gorong falsafahia, resah!.
Maka untuk apa kita kembali memilih gabah, kalau gabah-gabah kita digerogoti tikus, maka untuk apa kita mencoblos ketika gedung pantat yang seakan berisi tetapi aslinya tepos, maka untuk apa pura-pura peduli padahal yang dipedulikan akan menyelewengkan sumpah sendiri?.
Masih apatiskah kami? Maha benar Allah dalam diam tanpa bunyinya.
Allhamdulillahirobbil’alamin, mari kita berpikir.
Oh... Tuhan Yang Maha Perkasa, bolehkah Aku menggantikkan-Mu menjadi Tuhan?
Manusia yang senantiasa bersenggama dengan kata dan cara.
Tuhan Yang Maha Perkasa, dan wanita penyuka make up dan lipstik buatan Amerika.
Untuk apalagi berpolitik tetapi tak ada cinta?
Gandhi telah lama disebut fakir oleh Churchill, tetapi ahimsa dan swadesi tidak pernah Ia lupakan, tertanam jauh di lubuk hati.
Bukan saja ada dosa di gedung pantat Senayan, Jakarta, di kampus kerakyatan yang bunderannyapun politik nir-cinta terjadi juga.
Kampus biru ini telah tercemar bau gabah, dan anjing-anjing dan tikus-tikus gorong-gorong falsafahia, resah!.
Maka untuk apa kita kembali memilih gabah, kalau gabah-gabah kita digerogoti tikus, maka untuk apa kita mencoblos ketika gedung pantat yang seakan berisi tetapi aslinya tepos, maka untuk apa pura-pura peduli padahal yang dipedulikan akan menyelewengkan sumpah sendiri?.
Masih apatiskah kami? Maha benar Allah dalam diam tanpa bunyinya.
Allhamdulillahirobbil’alamin, mari kita berpikir.
Oleh: Muhammad Nur Alam Tejo dan Aldo Muhes
(CP Nur)
Line: 15_alam
Twitter: @striker_15
IG: 15_striker
FB: Alam Tejo
Path: Muhammad Nur Alam
Line: 15_alam
Twitter: @striker_15
IG: 15_striker
FB: Alam Tejo
Path: Muhammad Nur Alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar