Vaisesika merupakan kelanjutan dari Nyaya. Nyaya membahas tentang epistemologi yaitu bagaimana kita mendapatkan pengetahuan yang benar, selanjutnya pada Vaisesika dibahas apa itu realitas. Vaisesika sendiri berarti "partikular" (bagian-bagian penyusun). Vaisesika fokus pada teori bagian-bagian penyusun realitas yang plural (banyak). Teori partikularnya vaisesika hampir mendekati teori atom. Pada awalnya, Teori ini tidak membahas sama sekali tentang Tuhan. Namun pada akhirnya saat pengikut viasesika menyadari bahwa keharmonisan dari bagian bagian ini tidak mungkin di lakukan oleh bagian bagian itu sendiri, akhirnya mereka menambahkan prinsip Ketuhanan sebagai sesuatu yang mengharmoniskan bagian-bagian penyusun realitas yang plural tersebut.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya pada Nyaya, keempat metode tersebut dapat kita ambil dua esensi yaitu: Analisis dan Sintesis. Analisis adalah memecah-belah sesuatu menjadi bagian-bagian agar meahami satu kesatuan, Sintesis adalah menyatukan bagian-bagian agar memahami satu kesatuan.
Dari kedua esensi tersebut, vaisesika menganalisis realitas menjadi 6 bagian yaitu: Substansi, kualitas, aksi, genus, keunikan, dan koherensi. keenam bagian tersebut dapat di jelaskan dalam contoh berikut:
Bayangkan anda sedang jalan-jalan lalu bertemu banteng. Pertama kali yang ada di kepala anda saat melihat hal tersebut adalah javanicus (spesies banteng) (substansi). Lalu saat anda melihat tubuhnya, anda menemukan bahwa sapi tersebut berwarna coklat dan gemuk (kualitas). Lalu anda perhatikan sapi tersebut sedang memakan rumput (aksi). Anda perhatikan dengan seksama, sapi tersebut memiliki lidah yang panjang dan gigi yang besar sehingga dia termasuk genus Bos (genus). Anda lihat di muka sapi tersebut terdapat bekas luka sobek (keunikan). Dari kelima hal di atas anda menyimpulkan bahwa anda melihat "Bos javanicus berwarna coklat dan gemuk yang memiliki luka sobek di mukanya dan dia sedang memakan rumput" (koherensi).
Semoga dengan penjelasan diatas, teman-teman bisa mengerjakan UAS filsafat india pra-modern dengan mudah. Good Luck!
Oleh: Muhammad Qatrunnada Ahnaf dan Antonius Haryo
Esai
Puisi
Post Page Advertisement [Top]
EpistemologiFilsafatFilsafat IndiaFilsafat KetuhananFilsafat ModernFilsafat Pra-Modern
Filsafat India Pra-Modern, Vaisesika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar