Catatan Filsafat

WEBSITE BERISI CATATAN DAN ANALISIS TENTANG FILSAFAT, ILMU, PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, POLITIK, SOSIAL, BUDAYA, AGAMA, NILAI, DAN ETIKA
BY MUHAMMAD QATRUNNADA AHNAF
A.K.A. MQAHNAF

Full width home advertisement

Esai

Puisi

Post Page Advertisement [Top]

Vedanta berarti berakhirnya Ilmu Pengetahuan. Vadanta merupakan penutup dari kelima aliran sebelumnya. Vedanta fokus pada hal yang tidak di jelaskan sebelumnya yaitu Ketuhanan dan Hakikat Kehidupan.

Vedanta menyadari bahwa alam semesta ini selalu berubah atau tidak permanen. Itulah mengapa Vedanta berpikir bahwa tentu Alam semesta ini bukan lah sesuatu hal yang merupakan realitas sesungguhnya dan menyebut alam semesta adalah maya. Vedanta berpendapat bahwa realitas sesungguhnya haruslah pasti dan ini dinamai Brahman. Karena Brahman merupakan sesuatu yang pasti, pastilah Brahman berada diluar alam semesta.

Berbeda dengan Alam semesta, Brahman tentu absolut. Pertanyaannya bagaimana Brahman menciptakan maya jika dirinya absolut dan tidak mungkin masuk kedalam dunia yang maya. Maka brahman memancarkan dirinya. Pancaran tersebut bernama Atman. Atman merupakan kecerdasan transendental. Atman memiliki atribut yang dinamai Jiva. Jiva terbentuk dari ego. Atman dan Jiva bersatu menghasilkan Kesadaran. Salah satu contohnya dalah Trimurti (Brahma, Shiva, dan Vishnu) yang merupakan manivestasi brahman di dunia maya.

Atman dapat terlepas dari Jiva jika Jivanya mati. Lalu Atman akan mencari Jiva yang baru dengan energi dari Karma (perilaku yang dilakukan selama bersatu dengan Jiva). Proses berpindahnya Atman atau siklus hidup tersebut dinamai Samsara. Kualitas hidup seseorang diukur dari Jivanya. Ketika energi (karma) yang digunakan oleh Atman Baik, maka Atman akan mencari Jiva yang baik. Begitu pula sebaliknya.

Menurut Vedanta, Penderitaan disebabkan oleh ego yang salah (melanggar aksiologi yoga). Ego yang salah berawal dari ketidak tahuan. Penderitaan akan tetap ada jika kita berada di dunia maya. Untuk terlepas dari penderitaan, maka kita harus mengetahui bagaimana cara memutus samsara (siklus kehidupan). Untuk memutus siklus kehidupan, kita harus menghilangkan energi dari samsara tersebut (karma) dengan cara tidak melakukan perilaku apa pun (terlepas dari kehidupan maya). Dengan tidak adanya energi untuk Atman dalam mencari Jiva lain, maka Atman akan kembali kepada Brahman dan di sanalah kita akan menemukan Kebahagiaan yang absolut. Berakhirnya siklus kehidupan diberi nama Mokhsa. Dan Mokhsa adalah Hakikat dari kehidupan.

Sekian artikel dari kami, semoga teman teman dapat mengerjakan UAS dengan lancar. Good Luck!

Oleh: Muhammad Qatrunnada Ahnaf dan Antonius Haryo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib