Catatan Filsafat

WEBSITE BERISI CATATAN DAN ANALISIS TENTANG FILSAFAT, ILMU, PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, POLITIK, SOSIAL, BUDAYA, AGAMA, NILAI, DAN ETIKA
BY MUHAMMAD QATRUNNADA AHNAF
A.K.A. MQAHNAF

Full width home advertisement

Esai

Puisi

Post Page Advertisement [Top]

Untuk anjing-anjing keparat yang duduk di kursi yang empuk
Dan tikus-tikus berdasi yang berkeliaran menggerogoti kekayaan bumi pertiwi
Nyanyian revolusi diserukan berkali-kali
Masih kalah keras dengan suara media milik para anjing.
Nyanyian anjing terdengar gaungnya ke seantero bumiputera
Menyerukan kemunafikan dan omong kosong penuh tipu daya
Intrik penuh kepicikan di perlihatkan dengan balutan kerah putih dan peci hitam di kepala
Bangsat, keluh para buruh dan petani
Guru-guru mengeluh gajinya tak kunjung naik, sementara harga pangan terus meroket karena permainan bandit-bandit kapitalis
Mahasiswa masih tetap tak berani mengkritik
Ideologinya terus menerus mendongak ke Barat lalu ke Amerika
Politik itu kotor bung bung sekalian
Namun ketika kita tidak bisa menghindar lagi dari politik, ceburkan diri ke kubangan kotor itu
Hajar para politikus tua yang sudah jadi bangsat!
Tidak ada yang selamanya bersih dalam politik
Hutan rimba ada di Jakarta
Pohon-pohonya menyatu dengan gedung-gedung
Daun-daunnya kekuasaan dan kehormatan
Dan buahnya sudah barang tentu harta dan wanita
Binatang buas bertarung di sana
Yang paling licik yang menang
Tak ada tempat bagi domba-domba polos di sana
Sapi-sapi perah hanya dijadikan alat sampai susunya habis, kemudian disembelih.
Nyanyian revolusi sekali lagi harus dikumandangkan
Bukan lewat turun ke jalanan bung bung mahasiswa sekalian
Lewat tulisan-tulisan tajam sebagai pisau pembedah
Lewat seni-seni sebagai alarm pengingat
Dan tujuan akhirnya....
Bunuh semua anjing-anjing yang menggongong di istana!

Oleh: Muhammad Nur Alam Tejo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib