Berikut akan dibahas mengenai pemikiran Augustinus:
Antropologi
Antropologi
Dalam bidang antropologi, Agustinus berpandangan bahwa
manusia adalah satu kesatuan jiwa dan tubuh. Jiwa lebih unggul dari pada tbuh
namun tubuh tetap harus di hormati karena bagian dari manusia. Itulah mengapa
Agustinus mengutuk segala praktek aborsi yangdi sengaja. Juga, Agustinus
membagi klasifikasi hirarkis menjadi tiga yaitu Yang ada, Yang ada dan hidup,
Yang ada-hidup-dan berakal.
Kosmologi
Dalam bidang Kosmologi atau Penciptaan Alam semesta,
Agustinus berpandangan bahwa Alam semesta diciptakan secara bersamaan oleh
Allah. Dia mengutip dari Sirakh 18:1 “Dia ... mencitakan segala-galanya secara
bersama-sama.” (creavit omnia simul). Sehingga Kejadian 1 harus tidak diartikan
secara harfiah (literal), namun hanya sebagai penjelasan logis bahwa segalanya
memiliki proses.
Perang
Agustinus berpandangan bahwa sebagai pribadi, Seseorang
harus menjadi pasifis. Maksud pasifis disini adalah tidak menyerang namun
melawan jika diserang. Juga menurut Agustinus, Perang tidak boleh dilakukan
dengan tujuan pre- emtif (sebagai antisipasi). Namun perang hanya boleh
dilakukan dengan tujuan defensif (bertahan).
Mariologi
Agustinus juga berpandangan bahwa Maria adalah perawan
abadi. Dia mengandung sebagai perawan, melahirkan sebagai perawan, dan tetap
perawan selamanya.
Penafsiran Al Kitab
Menurut Agustinus, Teks kitab suci harus ditafsirkan sebagai
kiasan jika penafsiran harfiah bertentangan dengan Ilmu Pengetahuan dan Iman.
Makna harfiah dalam Al Kitab adalah perluasan metafora dan bukan hanya sejarah
belaka.
Dosa Asal
Dosa asal dari Adam dan Hawa adalah tindakan kebodohan.
Kebodohan tersebut berawal dari kesombongan dan ketidak taatan kepada Allah.
Dosa Adam tersebut lalu diwariskan kepada semua manusia melalui konkupisensi
(Hasrat Jiwa-Raga). Akhirnya, Manusia dikuasai oleh dosa dan dosa tersebut
melemahkan kehendak bebas.
Kehendak Bebas
Manusia diciptakan sebagai makhluk rasional yang memiliki
kehendak bebas. Namun kehendak bisa menjadi tidak bebas karena di kotori oleh
dosa asal. Dosa asal ini menyebabkan kehendak menjadi terikat kepada hal-hal
duniawi. Keterikatan tersebut sulit untuk di lepaskan dan menyebabkan ketidak
bahagiaan.
Sakramen
Sakramen (simbol sebagai perantara rahmat Allah), Dikatakan
layak jika diterimakan oleh Klerus (Rohaniwan) dari gereja katolik. Namun
validitasnya tidak bergantung pada kesucian Klerus tersebut. Sehingga Sakramen
yang tidak layak bisa di katakan valid jika dilakukan dengan nama Kristus dan
sesuai prosedur dari greja.
Yahudi
Menurut Agustinus, kaum Yahudi adalah bangsa pilihan Allah.
Itu lah mengapa Agustinus menolak pembunuhan kaum Yahudi. Dengan berdasar pada
Mazmur 59:11 “Jangan bunuh mereka, agar mereka tidak melupakan hukum-Mu.”, maka
kebijakan yang di ambil adalah membiarkan kaum Yahudi untuk bertahan hidup
namun tidak untuk berkembang.
Kritik Terhadap Skeptisisme
Menurut Agustinus, Skeptisisme (segalanya bisa diragukan) tidak tahan uji. Karena dalam ajaran iluminasinya Agustinus, manusia mengambil bagian dalam rasio ilahi. Dalam rasio ilahi terdapat kebenaran abadi, yaitu kebenaran mutlak yang tak terubahkan. Sehingga ada kebenaran yang tidak bisa diragukan.
Sumber: Prof. Dr. Armaidy Armawi
Kritik Terhadap Skeptisisme
Menurut Agustinus, Skeptisisme (segalanya bisa diragukan) tidak tahan uji. Karena dalam ajaran iluminasinya Agustinus, manusia mengambil bagian dalam rasio ilahi. Dalam rasio ilahi terdapat kebenaran abadi, yaitu kebenaran mutlak yang tak terubahkan. Sehingga ada kebenaran yang tidak bisa diragukan.
Sumber: Prof. Dr. Armaidy Armawi
a. Karya-karya:
1. De Trinitate (Tentang Trinitas).
2. De Civitate Del (Tentang Negara Tuhan).
3. Confessiones (Pengakuan-pengakuan).
b. Ketuhanan
1. Dasar kepastian dan kebenaran bersumber dan Tuhan, zat yang metafisis.
2. Tuhan mengatasi segala pengertian dan pengetahuan manusia.
3. Pengetahuan manusia tentang Tuhan menampakkan “ketidaktahuan”.
Tuhan bukan sesuatu. Tuhan bukan ini bukan itu.
4. Ajaran Trinitas: Tuhan Esa dalam zatNya, tiga dalam pribadiNya.
c. Penciptaan
1. Menganut prinsip creatio ex nihilo.
2. Dasar penciptaan adalah Logos (akal) dan hikmat (kebijaksanaan) Tuhan.
3. Dalam akal Tuhan ada ide-ide Ilahi. Semua penciptaan berpartisipasi dan
ide-ide Ilahi ini. Manusia berperan dan berpartisipasi dengan akalnya.
1. De Trinitate (Tentang Trinitas).
2. De Civitate Del (Tentang Negara Tuhan).
3. Confessiones (Pengakuan-pengakuan).
b. Ketuhanan
1. Dasar kepastian dan kebenaran bersumber dan Tuhan, zat yang metafisis.
2. Tuhan mengatasi segala pengertian dan pengetahuan manusia.
3. Pengetahuan manusia tentang Tuhan menampakkan “ketidaktahuan”.
Tuhan bukan sesuatu. Tuhan bukan ini bukan itu.
4. Ajaran Trinitas: Tuhan Esa dalam zatNya, tiga dalam pribadiNya.
c. Penciptaan
1. Menganut prinsip creatio ex nihilo.
2. Dasar penciptaan adalah Logos (akal) dan hikmat (kebijaksanaan) Tuhan.
3. Dalam akal Tuhan ada ide-ide Ilahi. Semua penciptaan berpartisipasi dan
ide-ide Ilahi ini. Manusia berperan dan berpartisipasi dengan akalnya.
Semoga dengan artikel diatas teman teman bisa mengerjakan
ujian dengan lancar. Good Luck!
Bismillah, Syukran Mas Ahnaf. Mas membersamai saya selama UAS. Tulisan-tulisan Mas membantu saya untuk mempersiapkan diri, sangat bermanfaat!!!
BalasHapusNamun, sebagai bentuk rasa terima kasih saya. Ada beberapa kesalahan dalam cara penulisan, maaf, bukan kesalahan isi ya... karena Mas Ahnaf adalah guru dan saya sebagai pembaca adalah murid.
Kesalahan yang cukup masif ada pada penggunaan kata sambung 'di', penggunaan di ada dua fungsi, pertama sebagai penunjuk tempat dan kedua sebagai penghubung kata kerja.
contoh:
1. 'di' sebagai penunjuk suatu tempat. Di Jogjakarta => Cara penulisannya, kata 'di' harus dipisah.
2. 'di' sebagai penghubung kata kerja, cara penulisannya harus disambung. Contoh: disambung, dipisah.
'Ala kulli hal, saya sangat berterimakasih atas usaha Mas Ahnaf, sangat membantu saya.
Yang merasa kagum, Ricky Fadhlan.
Alhamdulillah,terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Saya juga menyadari, begitu banyak kekurangan saya dalam menulis. Ini dikarenakan saya juga termasuk orang-orang yang masih baru dalam menulis. Terimakasih atas masukannya karena sangat membangun. Sangat berbeda dengan komentar dari Anonymous yang ada di artikel yin-yang.
BalasHapusSekali lagi, terimakasih atas masukannya dan supportnya.