Sehubungan dengan adanya UAS, maka beberapa minggu ke depan saya akan mengepost tentang hal hal yang berhubungan dengan UAS (tentunya). Postingan ini sebenarnya diperuntukkan untuk rakyat Indonesia serta temen-temen filsafat UGM angkatan 2015 yang malas membuka catatannya dan atau catatannya kurang lengkap (sebenarnya tidak mencatat). Karena konteksnya (keadaannya, bagi yang belum paham) ini adalah UAS, saya akan memulai pada bab setelah UTS dahulu. Barulah setelah UAS berakhir, saya akan posting bab sebelum UTS agar teman-teman tidak bingung mencari-cari catatannya yang lama. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang bab eduksi.
Apa itu
"Eduksi"? Makanan? Minuman? Bukan sob,
"Eduksi adalah interpretasi
langsung terhadap suatu proposisi dengan mengubah posisi term dan atau kualitas
maupun kunantitas dari proposisi dan atau termnya dengan tanpa mengubah
makna."
Apa itu
Interpretasi? Menurut Kamus KBBI, Interpretasi adalah penafsiran terhadap
sesuatu. Proposisi itu apa? Proposisi itu dari kata "Pro" yang
berarti "setuju" dan "Posisi" yang berarti
"letak" sehingga mudahnya proposisi adalah kalimat penegasan (saya
kira penjelasan tersebut sudah cukup komprehensif [mencakup, jika belum paham]
dan mudah di pahami. jika belum paham, baca KBBI. jika tidak punya, download aplikasinya
atau kontak saya. Eduksi dibagi 3 macam. Konversi, Obversi, dan Kontraposisi
yang nanti akan di bahas lebih lanjut.
- Konversi
Konversi
merupakan bentuk eduksi dengan hanya mengubah posisi S dan P. Konversi memliki
dua macam bentuk yaitu konversi biasa dan limitasi. Kita lihat contohnya secara
langsung:
·
Konversi Biasa berlaku pada proposisi bentuk E dan I. Konversi biasa
berlaku karena kedua term dalam proposisi memliki sebaran yang sama. Contoh:
·
"E: Taksatupun S adalah P" dikonversi "E: Taksatupun P
adalah S"
·
"I: Sebagian S adalah P" dikonversi "I: Sebagian P adalah
S"
·
Konversi Limitasi hanya berlaku pada proposisi bentuk A. Ini dikarenakan
proposisi A dapat disub-alternasikan menjadi I. Lalu setelah
disub-alternasikan, di konversikan. Contoh:
·
"A: Semua S adalah P" disub-alternasi "I: Sebagian S adalah
P" dikonversi “I: Sebagian P adalah S”
- Obversi
Obversi adalah bentuk eduksi dengan mengubah kualitas proposisi dilanjutkan
dengan menegasikan term P. Contoh:
·
“A: Semua S adalah P” diobversi “E: Taksatupun S adalah Non-P”
·
“E: Taksatupun S adalah P” diobversi “A: Semua S adalah Non-P”
·
“I: Sebagian S adalah P” diobversi “O: Sebagian S bukanlah Non-P”
·
“O: Sebagian S bukanlah P” diobversi “I: Sebagian S adalah Non-P”
- Kontraposisi
Secara definitif, kontraposisi adalah bentuk eduksi dengan mengubah posisi
S dan P serta menegasikan keduanya. Tetapi secara teoritis, kontraposisi
merupakan gabungan dari 3 tahapan. Tiga tahapan tersebut adalah “Obversi-Konversi-Obversi”.
Contoh:
- “A: Semua S adalah P” diobversi “E: Taksatupun S adalah Non-P” dikonversi “E: Taksatupun Non-P adalah S” diobversi “A: Semua Non-P adalah Non-S”
- “E: Taksatupun S adalah P” diobversi “A: Semua S adalah Non-P” dikonversi limitasi “I: Sebagian Non-P adalah S” diobversi “O: Sebagian Non-P bukanlah Non-S”
- “I: Sebagian S adalah P” diobversi “O: Sebagian S bukanlah Non-P” (proposisi O tidak bisa dikonversi karena persebaran kedua term tidak sama, inilah yang menyebabkan proposisi I tidak bisa dikontraposisi)
- “O: Sebagian S bukanlah P” diobversi “I: Sebagian S adalah Non-P” dikonversi “I: Sebagian Non-P adalah S” diobversi “O: Sebagian Non-P bukanlah Non-S”
Sekian Bab Eduksi mata kuliah Logika 1. Jika ada yang ingin bertanya, menyanggah,
atau mengumpat, silahkan utarakan pada komen dibawah. Bab selanjutnya adalah
Silogisme Kategoris. Semoga teman-teman lulus ujian tersebut. Good Luck. “Don’t
expect anything, or you will be dissapointed”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar