Saya menulis ini bukan karena saya sok dan aneh tapi saya ingin membagi pengalaman saya ke kalian.
Perkenalkan saya, nama saya antonius harya febru widodo, saya sekarang menempuh pendidikan di salah satu Universitas terbaik negeri ini di fakultas yang ada 1 di negeri ini pula, fakultas filsafat.
Saya ingin bercerita pengalaman SMA saya, saya menempuh SMA selama 4 tahun di 2 SMA berbeda, selama satu tahun saya menempuh di sebuah SMA favorit, dan ya saya terlena dengan beberapa aturan yang berbeda di sekolah lain, saya lupa tentang kewajiban saya belajar sehingga saya lebih hidup di dunia sosial, dunia dimana tak ada strata pintar/bodoh yang ada hanya canda tawa di burjonan serta warung shisha, saya tak peduli akan waktu sampai akhirnya waktu yang saya takutkan tiba, saya tinggal kelas, saya memang bukan murid akademisi, saya tak bisa Menghafal teori tapi saya bisa memahami dan menjelaskan dengan cara sendiri, tapi saya tak belajar, sehingga membuat saya membuang sia-sia satu tahun di sekolah favorit tersebut.
Sedih jelas, sakit tak tertahan, saya menghabiskan minggu saya nyaris tak tersenyum dan menangis di kamar, yang saya laki-laki dan saya menangis, lebih sakit daripada di putus pacar, melihat impian yang jatuh berkeping-keping dan itu kesalahanmu sendiri dan Kamu, KAMU, harus menerima realitasnya, kenyataan nya secata bagaimana adanya Bahwa itu adalah SALAHMU,
Lalu datanglah sebuah penawaran yang menyakitkan dari seorang ibu, Pindah, meninggalkan teman dan adaptasi di sekolah dimana pluralitas di junjung, dimana saya melihat mahluk bernama perempuan, dan saya menerima itu dengan setengah hati, SETENGAH HATI, saya bingung kenapa saya mengulangi dari kelas 1 lagi, kenapa tidak kelas 2 langsung, masuk seolah saya yang paling tua, saya masih terbawa aura sekolah lama sehingga sekolah saya yang baru tak saya pedulikan, sampai tiba dimana saya menjadi ketua OSIS 2 kali berturutan, memang pada awalnya saya di ragukan, saya dikira tak naik karena bandel atau apalah omong kosong lainya, tapi saya tak sanggup membuktikan diri, ya, saya ranking terakhir UTS, ya semua karena setengah hati,
Motivasi belajar saya baru bangkit ketika saya marah dengan diri saya sendiri, ketika mereka, kolega lama saya mulai beranjak dari putih abu ke oblong dan jeans, saya ingin balas dendam dengan cara menjadi lebih baik, ikut lomba seASEAN karena saya ingin, menang lomba Puisi dan story telling, KARENA SAYA INGIN, usaha keras tak pernah mengkhianati, mungkin setelah ini akan terbaca lebay tapi prinsip saya satu, bahkan ketika jatuh dan debu yang saya rasakan aku akan bangkit, sampai jatuh meminum darah bercampur tanah pun aku akan bangkit, dan aku akan melakukanya sampai tulangku jadi abu dan tak berdaya.
Yang ingin saya sampaikan di sini cuman 1 hal, yang membedakan saya dan anda bukanlah pengalaman, bukan 1 dan 1000 memori pengalaman, tapi seberapa banyak pelajaran yang kalian terima dari pengalaman, jangan pernah berkecil hati sekolah dipinggiran, sekolah kalian cuman sarana, Sukses atau mungkin bahasanya adalah MENJADI ORANG itu ada dikalian, terima kasih dan selamat waktu apa saja kalian membaca ini.
Oleh: Antonius Harya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar