Catatan Filsafat

WEBSITE BERISI CATATAN DAN ANALISIS TENTANG FILSAFAT, ILMU, PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, POLITIK, SOSIAL, BUDAYA, AGAMA, NILAI, DAN ETIKA
BY MUHAMMAD QATRUNNADA AHNAF
A.K.A. MQAHNAF

Full width home advertisement

Esai

Puisi

Post Page Advertisement [Top]

Terdapat empat paradigma studi agama, yaitu:
- Historisitas, mempelajari agama melalui apa yang terjadi secara sejarah
- Normativitas, mempelajari agama melalui apa yang seharusnya secara nilai
- Integratif-Interkonektif. mempelajari agama melalui hubungan sejarah dan nilai serta penerapan dari hubungan tersebut
- Orientalisme (ilmu ketimuran oleh orang barat) dan Oksidentalisme (ilmu kebaratan oleh orang timur).

Terdapat sembilan pendekatan studi agama, yaitu:
- Filologi, pendekatan kebahasaan, literatur dan tertulis
- Sosiologi, pendekatan kehidupan sosial dan interaksi
- Antropologi, pendekatan akal-budi atau kebudayaan
- Arkeologi, pendekatan artefak atau peninggalan fisik
- Fenomenologi, pendekatan dengan agama dianggap sebagai suatu fenomena
- Filsafat, pendekatan dengan hakikat agama
- Teologi, pendekatan dengan ketuhanan
- Psikologi, pendekatan dengan kejiwaan penganut
- Feminisme, pendekatan dengan mempelajari kedudukan perempuan.

Istilah Studi Agama
Menurut Kitagawa, memahami istilah studi agama sangatlah sulit. Hal tersebut disebabkan oleh definisi agama yang bermacam-macam. Definisi agama berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dan dinamika umat manusia mempengaruhi definisi tersebut. Menurut beliau, hal tersebut terjadi karena tidak adanya kesepakatan terhadap definisi agama, bahkan tidak akan pernah sepakat. Sehingga, dengan begitu banyaknya penamaan studi agama seperti perbandingan agama, fenomenologi agama, dan sebagainya membuat studi ini menjadi rancu atau ambigu.

Menurut beliau banyaknya definisi agama sama dengan banyaknya orang yang mempelajarinya. Sehingga dalam beberapa kasus, ilmu ini digunakan untuk menilai dan mengkategorisasikan agama lain.

Awal mula studi agama
Perintis studi agama pada zaman pra-modern adalah Herodotus (484-425 SM). Beliau berkelana ke lebih dari 50 bangsa dan suku bangsa seperti agama bar-bar dan agama eksotik (Mesir, Persia, Tarsia, Sintia, dll.). Beliau mendeskripsikan agama tersebut secara akurat, namun tidak ada analisis kritis terhadap sekumpulan deskripsi tersebut. Akan tetapi beliau berteori bahwa munculnya dewa-dewa berawal dari pahlawan yang berupa manusia yang berjasa pada zamannya sehingga dewa-dewa adalah bentuk penghargaan dari manusia berjasa tersebut. Sehingga, karya Herodotus merupakan awal yang bagus dalam perkembangan studi agama kedepannya.

Agama-agama besar di dunia
Terdapat 7 agama besar di dunia yaitu:
- Majusi (Zoroaster), penyembah pencipta api, dibawa oleh Zarathustra dengan mengacu kepada kitab Zendavesta.
- Yahudi, penyembah Tuhan yang tunggal dan metafisik, dibawa oleh Musa dengan mengacu kepada kitab Taurat
- Nasrani, penyembah Tuhan yang tunggal dan metafisik, dibawa oleh Yesus atau Isa dengan mengacu kepada kitab Injil
- Hindu, penyembah Brahman, dibawa oleh Resi dengan mengacu kepada kitab Veda dan Upanishad
- Budha, penyembah sang absolut, dibawa oleh Siddhartha Gautama dengan mengacu kepada sang guru Dalailama
- Islam, penyembah Tuhan  yang tunggal dan metafisik, dibawa oleh Muhammad dengan mengacu kepada kitab Al-Quran serta Hadits
- Konghuchu, penyembah pencipta alam semesta, dibawa oleh Konfusius dengan mengacu kepada filsafat konfusianisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib