Catatan Filsafat

WEBSITE BERISI CATATAN DAN ANALISIS TENTANG FILSAFAT, ILMU, PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, POLITIK, SOSIAL, BUDAYA, AGAMA, NILAI, DAN ETIKA
BY MUHAMMAD QATRUNNADA AHNAF
A.K.A. MQAHNAF

Full width home advertisement

Esai

Puisi

Post Page Advertisement [Top]

            Tokoh materialisme yang akan dibahas ada empat: Feuerbach, Kierkegaard, Marx, dan Nietzsche.

Feuerbach
            Nama lengkapnya adalah Ludwig Andreas Feuerbach. Dia melakukan kritik atas agama. Hal tersebut berdasarkan bahwa jika Tuhan adalah sesuatu yang bukan material, maka sesungguhnya Tuhan tidak ada. Menurutnya, Tuhan adalah hasil ciptaan manusia, dan Tuhan hanyalah proyeksi dari hakikat manusia. Pemikiran ini muncul seiringan dengan kritiknya terhadap Hegel mengenai Roh Absolut, bahwa sebenarnya Idealisme yang hendak dicapai dialektika Idealis hanya sekadar proyeksi dari keinginan manusia. Penggambaran atas Tuhan sebenarnya hanyalah cita-cita dari manusia. Tuhan itu kekal, karena manusia ingin abadi. Tuhan itu maha mengetahui, karena manusia ingin mengetahui apapun. Pemikiran ini merupakan titik awal perkembangan pemikiran Materialisme.

Kierkegaard
            Nama lengkapnya adalah Soren Aabye Kierkegaard. Dia menentang pemikiran Hegel, yang mana Roh Absolut adalah sesuatu yang abstrak. Menurutnya, hal itu menyebabkan manusia sebenarnya menyembah sesuatu yang tidak ada. Dia ingin bahwa hal yang harus dilakukan manusia adalah hal-hal yang konkret, sehingga keimanan melebur bersama diri manusia, eksistensi manusia. Dari sini dapat diambil bahwa pemikiran Kierkegaard memberi benih untuk berkembangnya Materialisme dan Eksistensialisme.
            Peran individu sangat ditekankan oleh Kierkegaard, bahwa individu harus mengarahkan hidupnya kepada hal yang konkret dan melebur iman ke dalam eksistensinya. Proses peleburan iman ke dalam eksistensi melalui tiga lompatan eksistensial, yang kemudian dia namai dialektika eksistensial untuk menandingi dialektika idealis Hegel. Proses dialektika eksistensial dipengaruhi komitmen individu, sehingga semua kembali kepada pilihan individu. Tahap pertama adalah tahap Estetis. Tahap ini individu terlalu fokus kepada keindahan dan kenikmatan, sehingga individu terombang-ambing oleh nafsu dan keinginannya. Rasa putus asa akan muncul pada puncak terombang-ambingnya kehidupan individu pada tahan estetis, sehingga rasa putus asa tersebut mendorong individu untuk menuju ke tahap selanjutnya.
            Tahap kedua adalah tahap Etis. Tahap ini muncul saat manusia mencoba mengendalikan dirinya dengan rasionya yang terbatas, karena menyadari bahwa nafsu membuat dirinya terombang-ambing dan putus asa. Individu mencoba mencari patokan moral universal dengan rasionya yang terbatas, sehingga semakin mendalam dia menghayati, semakin individu menyadari bahwa rasionya sangatlah terbatas. Dengan demikian, kesadaran akan rasio yang terbatas membuat individu akan meninggalkan rasio dan menuju tahap selanjutnya.
            Tahap ketiga adalah tahap Religius. Tahap ini muncul saat manusia mulai menyadari rasionya yang terbatas dan meninggalkannya. Dengan demikian yang tersisa hanyalah keimanan kepada moral universal dan Tuhan, yang mana keimanan tersebut diterapkan secara konkret, tanpa nafsu dan tanpa angan-angan rasio. Tahap religius merupakan eksistensi individu tertinggi.

Marx
            Nama lengkapnya adalah Karl Marx. Dia menentang dialektika idealis Hegel. Dia membela pemikiran Feuerbach hingga dia mencoba untuk menyintesiskan pemikiran Hegel dengan Feuerbach menjadi Dialektika Materialis. Meskipun begitu, dia tetap mengkritik bahwa Dialektika Materialis masih melayang-layang di langit, tidak membumi. Dia menekankan bahwa Filsafat harus membumi, dan memberikan perubahan secara konkret di masyarakat. Dari situ dia mencoba meneliti masyarakat dan bagaimana dialektika materialisme dapat diterapkan di masyarakat.
            Dia menemukan bahwa di masyarakat terdapat dialektika yang sesuai dengan materialisme, yaitu pertentangan kelas dengan perspektif ekonomi. Pendamaian dari pertentangan kelas ini, dia menyebutnya revolusi. Dia menyebut proses dari serangkaian dialektika materialisme di masyarakat dengan nama ilmu sejarah. Pertentangan kelas terjadi antara kelas borjuis pemilik modal dan proletar pekerja. Borjuis melakukan eksploitasi terhadap proletar, yang berujung pada pemberontakan proletar. Pemberontakan tersebut akan membawa suat revolusi dan menciptakan tatanan masyarakat komunal, tanpa kelas.

Nietzsche

            Nama lengkapnya adalah Wilhelm Friedrich Nietzsche. Sebenarnya tokoh ini merupakan tokoh nihilisme, akan tetapi proses pemikirannya dimulai dari materialisme. Dia resah akan keadaan Eropa pada zamannya, di mana masyarakat takut untuk menjadi maju. Dari sini dia mencoba untuk mencari tahu penyebab berhentinya perkembangan kebudayaan. Hingga akhirnya dia menemukan bahwa agama atau lebih spesifiknya Tuhan, adalah penghambat yang dia cari. Baginya, Tuhan adalah sesuatu yang diciptakan dan disembah oleh manusia, yang membuat manusia takut akan adanya perubahan dan perkembangan. Dari situ, dia mengumandangkan bahwa Tuhan telah mati (Gott ist tot), dan kita yang (harus) membunuhnya. Dari sini manusia ditekankan untuk melepaskan dari dari segala hal yang di jadikan Tuhan, baik moral maupun agama. Selain itu, dia menekankan agar manusia melakukan hal-hal yang membuat dirinya berkembang, secara konkret dan nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib