Tokoh positivisme yang akan dibahas:
Comte, Mill, dan Spencer.
Comte
Nama adalah Auguste Comte. Dia merumuskan
pemikiran mengenai positivisme. Positivisme adalah aliran yang menekankan pada
fakta-fakta yang terukur, dapat diukur. Dia menolak empirisme karena empirisme
masih mengakui hal-hal rohani yang tidak dapat dibuktikan. Dengan demikian
positivisme adalah aliran yang tidak mengandalkan indra, namun mengandalkan
ukuran, tolak ukur dari fakta.
Dia merumuskan bahwa terdapat tiga
tahap perkembangan manusia. Pertama adalah tahap teologis. Tahap ini, manusia
percaya akan kekuatan yang berada di luar manusia, seperti dewa maupun dewi. Kebenaran
tahap ini masih tataran iman. Kedua adalah tahap metafisik. Tahap ini, manusia
percaya akan kekuatan pikirannya dan mengabstraksi serta mengonsepkan hal-hal
yang mereka percaya sebelumnya pada tahap teologis menjadi hal yang logis. Kebenaran
tahap ini masih tataran relatif. Ketiga adalah tahap positif. Tahap ini,
manusia percaya kepada fakta-fakta terukur saja. Kebenaran tahap ini berada
pada tataran kepastian. Masa di mana manusia mencapai tahap positif, adalah di
mana manusia mencapai kejayaannya.
Mill
Nama lengkapnya adalah John Stuart Mill. Dia
mencoba untuk membakukan hal-hal yang merupakan ukuran dalam mencari kebenaran.
Dia menamai ukuran-ukuran tersebut sebagai metode sains dan bersifat induktif. Itulah
mengapa dia sering disebut bapak positivisme logis. Dia menolak pemikiran
deduktif karena tidak menemukan hal baru ataupun kebenaran baru. Dia beranggapan
bahwa apa yang terjadi di alam merupakan sesuatu yang determinis dan pasti
ukuran-ukurannya. Dia menawarkan lima metode dalam menemukan kebenaran, yaitu:
metode penghilangan, pengulangan, perbandingan lurus, perbandingan terbalik,
dan campuran. Selain itu, dia juga membuat etika utilitarian. Etika utilitarian
berbau sangat positivisme. Di mana yang baik adalah yang ukurannya paling banyak
memberikan manfaat nyata.
Spencer
Nama lengkapnya adalah Herbert Spencer. Pemikiran
dia adalah positivisme sintetik. Hal ini adalah positivisme yang menekankan
pada proses, pada perubahan. Itulah mengapa Spencer sangat mendukung hukum
termodinamika dan hukum evolusi. Dukungannya terhadap perubahan, dia juga
mencetuskan liberalisme utilitarian. Liberalisme utilitarian memandang bahwa
yang baik adalah yang memberikan paling banyak kebebasan dan perubahan nyata.
terima kasih atas informasinya
BalasHapus