Filsafat Islam Pra-Modern

Istilah Filsafat Islam

Maksud dari filsafat Islam adalah filsafat yang berkembang di bawah tema-tema keislaman. Maksud tema-tema keislaman adalah hal yang berhubungan dengan Al-Quran dan Hadits. Juga, filsafat cenderung ditulis dalam bahasa Arab.

Ketika orang-orang memakai istilah “filsafat Arab” dengan maksud filsafatnya orang Arab, maka hal ini adalah salah. Salah karena Islam mempersatukan berbagai bangsa seperti Persia dan sebagainya. Sehingga bukan hanya orang Arab saja yang mengembangkan Islam, namun ada orang selain Islam yang ikut mengembangkan filsafat Islam.

Ketika orang-orang memakai istilah “filsafat Islam” dengan maksud filsafatnya orang Islam, maka hal ini adalah salah. Salah karena ada orang non-Muslim yang berkontribusi dalam perkembangan filsafat Islam seperti Tara Cand. Apalagi dengan fakta bahwa Islam belajar filsafat dari orang non-Muslim (Yunani).

Sejarah munculnya filsafat Islam

Secara prinsip filsafat Islam muncul pada saat runtuhnya kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dengan munculnya tiga aliran pemikiran yaitu Sunni (mendukung Muawiyah dan menolak Ali), Shiah (mendukung Ali dan menolak Muawiyah), dan Khawarij (menolak Ali dan menolak Muawiyah). Namun secara tertulis, muncul pada permulaan dinasti Abbasiyah (750-1250). Pada permulaan dinasti tersebut banyak orang-orang dikirim ke Romawi untuk membeli manuskrip (buku). Lalu, Harun Ar-Rasyid menerjemahkan manuskrip tersebut dari teks Yunani ke teks Arab. Pada saat itu, penerjemahan yang diprioritaskan adalah bidang kedokteran setelah itu pengetahuan lain termasuk filsafat. Penerjemahan manuskrip filsafat didominasi oleh karya-karya Aristoteles, Plato dan Neo-Platonis. Dari sini muncullah filsuf Islam terutama yang ahli di bidang kedokteran. Filsafat Islam sangat terpengaruh oleh filsafat Yunani namun juga menampung dan mengembangkan pemikiran India serta Persia. Filsuf Muslim awal mengambil pemikiran Aristoteles.

Sistematika penulisan filsafat Islam

Pertama, seorang filsuf Muslim mendeskripsikan secara detail persoalan yang hendak dibahas. Lalu, beliau menjelaskan pendapat orang lain terhadap persoalan tersebut secara mendetail. Akhirnya beliau mengevaluasi pendapat tersebut dan memberikan pemikirannya serta pendapatnya sendiri.

Dari ketiga tahapan di atas membuat filsafat Islam menjadi sangat kritis dan fleksibel. Maksud fleksibel adalah menyesuaikan dengan kondisi masyarakat pada masa itu. Sehingga produk filsafatnya berbeda dengan filsafat Yunani meskipun filsafat Yunani sangat berpengaruh di dalamnya.

Ilmu Kalam

Ilmu Kalam adalah ilmu berdebat, berlogika, atau beretorika. Ilmu Kalam, secara prinsip, muncul saat fitnah kubra (meninggalnya khalifah Ustman).

Hubungan Ilmu kalam dengan Ilmu yang lain:

- Ilmu Kalam dikehidupan sehari-hari, memantapkan kepercayaan
- Ilmu Kalam dengan ilmu fisika, membahas tentang wujud
- Ilmu Kalam dengan filsafat, membahas tentang metafisik
- Ilmu Kalam dengan ilmu politik, membahas tentang kepemimpinan.

Ilmu kalam memakai metodologi tersendiri. Memahami wahyu secara rasional. Kemudian digabung dengan pengalaman empirik kehidupan sehari-hari. Inilah mengapa dengan menggunakan ilmu kalam maka keyakinan akan semakin mantap.